Adwords, Artikel, Uncategorized

Ketahui Perbedaan Mobile Native Vs Hybrid

mobile native avs hybrid

Native advertising atau biasa di sebut  dengan native ads merupakan sebuah bentuk periklanan baru yang memberikan distribusi promosi diluar iklan banner. Keberadaan native ads ini tumbuh dengan sangat cepat, dan menurut data Business Insider, pergerakan pengiklan yang ikut ke skema periklanan ini telah mencapai nilai $16 Milyar pada 2016. Bahkan diperkirakan setiap tahunnya akan naik sekitar $5 Milyar.

Native Advertising adalah jenis periklanan digital yang menyesuaikan dengan konten artikel baik berupa Text, Audio, ataupun video dan terletak didalam konten sebuah website. Artinya, iklan jenis Native Ads ini menyatu dengan konten website sehingga visitor akan sulit membedakan mana iklan dan mana konten yang asli.

Native Ad juga menyesuaikan dengan bentuk dan fungsi pengalaman pengguna di tempat pemasangannya. Native ad menyesuaikan dengan desain visual aplikasi tempat pemasangannya. Native ad meningkatkan pengalaman pengguna dengan memberikan value melalui iklan relevan yang mengalir di dalam konteks materi aplikasi sekitarnya. Sederhananya; native ad pas di mana saja.

Mobile Native Vs Hybrid, Ketahui Perbedaan Mobile Native Vs Hybrid

Kelebihan Native Advertising :

  1. memberikan konten berkualitas tinggi yang bisa menyesuaikan diri dengan berbagai layar dan ukuran.
  2. iklan dapat sesuai dengan bentuk dan fungsi dari konten developer.
  3. Native ad bersifat kohesif.

Mobile Native Vs Hybrid, Ketahui Perbedaan Mobile Native Vs Hybrid

Hybrid marketing merupakan era baru yang menjadi tempat pemasaran untuk mencoba menjembatani kesenjangan antara saluran pemasaran. Pemasaran hyrid  berusaha menyediakan identitas bisnis yang konsisten di seluruh saluran pemasaran international.  Hybrid marketing modern memerlukan profesional hybrid yang dapat melakukan berbagai disiplin ilmu pemasaran prototipe.

Kelebihan Hybrid Marketing :

  1. Proses loading dan kinerja lebih cepat,
  2. Tahap pengembangan yang relative mudah karena memanfaatkan standar teknologi web,
  3. Memiliki kemampuan untuk dijalankan secara online maupun offline,
  4. Dengan mempertahankan manfaat aplikasi Native, aplikasi Hybrid dapat diluncurkan hampir secepat aplikasi Web,
  5. Biaya Pengembangan lebih terjangkau.
  6. Proses pengembangan lebih mudah.