Bisnis Online, Blog, Online ads

Iklan Digital vs Iklan Konvensional

iklan

Jika Anda sedang berbisnis, salah satu langkah penting yang harus diambil adalah menentukan jenis media apa yang akan dipilih untuk melakukan kegiatan pemasaran. Apakah itu pemasaran digital atau konvensioal? Masing-masing memang memiliki keunggulan dan kekurangan tersendiri.

Pemasaran digital menggunakan dua teknik, yaitu Online Search dan Online Display. Online search berkaitan dengan SEO dari brand produk yang Anda tawarkan di website dan media sosial. Lebih jelasnya, SEO atau Search Engine Optimization adalah serangkaian upaya yang dilakukan oleh seseorang yang ahli dalam bidang web untuk meningkatkan visibilitas halaman website agar lebih baik di mesin pencari, terutama Google. Website yang sudah di-SEO-kan, akan muncul pada halaman pertama hasil pencarian Google, sehingga memiliki kesempatan besar untuk dikunjungi oleh para pengguna internet. Sedangkan Online display berkaitan dengan iklan-iklan yang terlihat di beberapa website dan media sosial. Banner iklan yang ada pada website dan situs jejaring sosial adalah contoh display advertising.

Sementara itu, untuk strategi pemasaran konvensional adalah pemasaran yang menggunakan iklan di media elektronik (televisi dan radio), cetak (surat kabar dan majalah), brosur, PR, events, directs sales, dan personal selling. Sebenarnya pada masa sekarang, taktik pemasaran konvensional sudah mengalami pergeseran ke proses pemasaran baru yang dianggap lebih efektif dan efisien. Seiring berjalannya waktu, dengan meningkatnya pengguna internet di kalangan masyarakat Indonesia, para pemasar harus berpikir ulang untuk menggunakan strategi pemasaran konvensional.

Bagi pemasar yang menggunakan strategi pemasaran konvensional, mungkin hal-hal tersebut sudah cukup membuat brand produk semakin dikenal dan dapat memperluas jangkauan konsumen. Namun hal ini tidak menampik bahwa strategi pemasaran konvensional kurang cocok digunakan, karena banyaknya masyarakat sekarang yang mulai beralih ke media digital.

Teknik pemasaran konvensional memang masih mumpuni, tetapi biaya yang harus dikeluarkan juga sangat besar. Dengan anggaran hanya Rp 300.000,-, Anda sudah dapat memasang iklan selama 10 hari di Facebook dengan jangkauan jutaan pengguna Facebook. Sementara itu, jika Anda menggunakan brosur dengan anggaran yang sama, Anda hanya bisa mencetak sebanyak 1 rim atau 500 lembar, dengan estimasi 1 orang mendapatkan 1 brosur, yang berarti jangkauan iklan di brosur Anda hanya terbatas 500 orang saja.

Contoh lain, jika Anda memberi anggaran sebesar 3 juta rupiah untuk iklan di tv lokal, maka iklan Anda akan tayang selama 4 hari dengan durasi 30 detik, tentu dengan jangkauan wilayah lokal saja. Sedangkan, dengan anggaran yang sama, iklan Anda bisa muncul di suatu situs Youtube selama 30 hari dengan durasi 30 detik, dengan jangkauan wilayah yang tidak terbatas.

Perbandingan antara iklan digital dengan konvensional memang sangatlah signifikan. Dan mungkin Anda sudah paham dan siap menentukan media iklan apa yang akan digunakan. Namun bukan berarti strategi pemasaran konvensional tidak lagi efektif dan efisien jika digunakan. Akan lebih baik jika Anda bisa mengintegrasikan kedua strategi pemasaran tersebut.